Rezekimu Tergantung Kehendak Allah

“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, Maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, Maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.”
Qs. An Nahl: 53

“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.”

Qs. Al Isra’:30

“Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah yang Maha kuat lagi Maha Perkasa.”
Qs. Ash Shura: 19

Bersabarlah dengan rezeki yang sempit, biarlah Allah Yang Maha Bijaksana mengatur keuangan anda.

Jangan khawatir akan hidup kekurangan, Allah akan selalu memberikan apa yang anda butuhkan. Rejeki anda akan tetap mengalir selama nyawa masih berada dalam tubuh anda. Ingat, Rejeki yang telah ditetapkan untuk anda tidak akan pernah dimiliki orang lain.

Malaikat Jibril membisikkan di dalam hatiku, bahwa suatu jiwa tidak akan mati hingga telah sempurna rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan carilah (rezeki) dengan cara yang baik —halal, proporsional dan tidak tersibukkan dengannya— dan hendaklah tertundanya (lambatnya datang) rezeki tidak mendorong kalian untuk mencarinya dengan kemaksiatan kepada Allah, karena sesungguhnya keridhaan di sisi Allah tidak akan bisa diraih kecuali dengan ketaatan kepada-Nya 
(HR Abu Nu’aim, al-Baihaqi dan al-Bazar dari Ibn Mas’ud).

Aku tahu rizkiku tidak dimakan orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengan beramal. Aku tahu Allah selalu melihatku,karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal tuk berjumpa dengan Rabb-ku.
(Hasan Al-Basri)

Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”  
(HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar