Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja.
Cairan ini justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan.
Cairan-cairan ini mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang
diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu
masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.
Yang cukup menarik, ketika mani disinggung di Al-Qur'an,
fakta ini, yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa
mani itu ditetapkan sebagai cairan campuran:
"Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang
bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan." (Al
Qur'an, 76:2)
Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan
ditekankan bahwa manusia diciptakan dari "bahan campuran" ini:
"Dialah Yang menciptakan segalanya dengan
sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia
menjadikan keturunannya dari sari air yang hina." (Al Qur'an, 32:7-8)
Kata Arab "sulala", yang diterjemahkan sebagai
"sari", berarti bagian yang mendasar atau terbaik dari sesuatu.
Dengan kata lain, ini berarti "bagian dari suatu kesatuan". Ini
menunjukkan bahwa Al Qur'an merupakan firman dari Yang Berkehendak Yang
mengetahui penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang Berkehendak ini
ialah Pencipta manusia.
Dikutip dari http://www.keajaibanalquran.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar