Allah menganjurkan manusia untuk mengkonsumsi makanan dan minuman karena memang tubuh manusia membutuhkan energi untuk beraktivitas. Namun, manusia dilarang mengkonsumsi makanan dan minuman seenaknya secara berlebihan. Pelarangan tersebut bukan tanpa alasan, karena jika manusia mengkonsumsi makanan dan minuman secara berlebih-lebihan, apapun bentuk makanan dan minuman tersebut, maka akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Salah satu contoh dapat kita lihat pada penyakit diabetes. Salah satu penyebab terbesar munculnya penyakit diabetes adalah pola makan yang tidak sehat. Mengkonsumsi makanan mengandung karbohidrat dan gula secara berlebihan dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat. Akhirnya akan menimbulkan penyakit diabetes.
Salah satu contoh dapat kita lihat pada penyakit diabetes. Salah satu penyebab terbesar munculnya penyakit diabetes adalah pola makan yang tidak sehat. Mengkonsumsi makanan mengandung karbohidrat dan gula secara berlebihan dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat. Akhirnya akan menimbulkan penyakit diabetes.
Karbohidrat merupakan zat yang berperan penting dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa, membentuk struktur sel jaringan serta organ tubuh, membantu melindungi protein agar tidak terbakar sebagai penghasil energi, serta mengoptimalkan penyerapan kalsium. Karbohidrat banyak terdapat pada nasi. Bahan makanan pokok nomor satu di Indonesia. Bagi hampir seluruh rakyat indonesia "belum makan nasi, sama saja belum makan". Walaupun sebelumnya telah banyak mengkonsumsi makanan berat macam bakso, mie ayam, bakmi dan sebagainya, tetap saja serasa belum makan jika belum makan nasi. Sementara itu, gula sangat bermanfaat untuk meningkatkan energi secara instan, meningkatkan tekanan darah bagi penderita darah rendah, meningkatkan fungsi otak, bahkan menyembuhkan depresi. Pada umumnya makanan dan minuman serasa kurang mantap tanpa gula. Tak dapat dipungkiri tubuh membutuhkan asupan karbohidrat dan gula yang mengandung glukosa. Bukanlah sebuah kesalahan mengkonsumsi mereka. Tapi tetap saja, mengkonsumsi mereka secara berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Berikut adalah proses bagaimana karbohidrat dan gula yang mengandung banyak manfaat bagi tubuh, bisa menjadi sangat berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh pankreas, hormon ini berfungsi untuk mengontrol kadar gula dalam darah dan mengubah karbohidrat, lemak serta protein menjadi energi yang diperlukan tubuh. Konsumsi gula dan karbohidrat secara berlebihan akan berdampak pada banyaknya ketersediaan glukosa dalam darah. Jumlah glukosa yang berasal dari karohidrat dan gula terlalu banyak sehingga mengakibatkan pankreas tidak mampu memproduksi insulin sebanyak yang dibutuhkan tubuh. Jumlah insulin yang kurang membuat glukosa tidak dapat sampai ke organ tubuh secara maksimal dan berdampak pada menumpuknya glukosa dalam darah. Penumpukan glukosa secara terus menerus akan berdampak pada gangguan kesehatan berupa penyakit diabetes.
Gejala-gejala awal seseorang menderita diabetes antara lain penglihatan buram, sering buang air kecil, sering kesemutan, sering haus, tubuh mudah merasa lemas, dan nafsu makan tinggi. Jika mengalami tanda-tanda diabetes sebaiknya segeralah periksa kesehatan. Jika glukosa dalam darah dibiarkan menumpuk terus menerus tanpa adanya penanggulangan untuk menurunkan kadarnya, maka penyakit diabetes akan semakin parah dan semakin sulit diobati. Deteksi dini kadar gula darah dan pemeriksaan kesehatan sangatlah penting untuk dilakukan, mengingat penyakit diabetes sangat berbahaya. Jika tidak segera diobati, maka penderita akan beresiko mengalami komplikasi hingga kematian. Penderita diabetes harus segera menjaga kestabilan kadar gula darah. Komplikasi diabetes sangat mungkin menyerang organ-organ tubuh antara lain:
Mata
Kadar gula darah yang tidak stabil dapat menyebabkan masalah keseimbangan cairan pada lensa mata, sehingga penglihatan menjadi kabur. Diabetes juga dapat merusak saraf mata dan pembuluh darah yang mengirimkan darah ke retina, akibatnya mata terancam menyalami katarak, glaukoma bahkan kebutaan.
Gejala-gejala awal seseorang menderita diabetes antara lain penglihatan buram, sering buang air kecil, sering kesemutan, sering haus, tubuh mudah merasa lemas, dan nafsu makan tinggi. Jika mengalami tanda-tanda diabetes sebaiknya segeralah periksa kesehatan. Jika glukosa dalam darah dibiarkan menumpuk terus menerus tanpa adanya penanggulangan untuk menurunkan kadarnya, maka penyakit diabetes akan semakin parah dan semakin sulit diobati. Deteksi dini kadar gula darah dan pemeriksaan kesehatan sangatlah penting untuk dilakukan, mengingat penyakit diabetes sangat berbahaya. Jika tidak segera diobati, maka penderita akan beresiko mengalami komplikasi hingga kematian. Penderita diabetes harus segera menjaga kestabilan kadar gula darah. Komplikasi diabetes sangat mungkin menyerang organ-organ tubuh antara lain:
Mata
Kadar gula darah yang tidak stabil dapat menyebabkan masalah keseimbangan cairan pada lensa mata, sehingga penglihatan menjadi kabur. Diabetes juga dapat merusak saraf mata dan pembuluh darah yang mengirimkan darah ke retina, akibatnya mata terancam menyalami katarak, glaukoma bahkan kebutaan.
Kulit
Bakteri dan jamur dapat memicu terjadinya komplikasi pada kulit penderita diabetes. Komplikasi yang menyerang kulit atau diabetes dermophaty ditandai dengan adanya bercak merah kecoklatan pada kulit. Komplikasi ini biasa terjadi pada mereka yang telah mengidap diabetes selama 10-20 tahun.
Tulang
Penderita penyakit diabetes (khususnya tipe 1) dapat beresiko mengalami pengurangan kepadatan tulang sehingga menderita oesteoporosis. Penderita diabetes tipe ini dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin D.
Jantung
Diabetes menyebabkan terjadinya sirkulasi darah yang buruk sehingga mempengaruhi tekanan darah dan menimbulkan gangguan pada jantung. Hal ini menyebabkan penderita diabetes beresiko terkena stoke.
Kaki
Aliran darah di kaki sering kali terganggu akibat sirkulasi darah yang buruk, akhirnya menimbulkan penyakit pembuluh darah perifer pada kaki. Pembuluh darah akan menyempit akibat adanya timbunan lemak. Namun, penderita diabetes tidak merasakan sakit akibat penyempitan tersebut. Infeksi yang terus berkembang tanpa disadari penderita dapat berujung pada amputasi.
Ginjal
Ketersediaan insulin yang tidak cukup untuk mengubah glukosa menjadi glikogen sebagai energi, mengakibatkan glukosa terus menerus beredar pada pembuluh darah. Glukosa yang terlalu banyak menuntut ginjal bekerja lebih extra. Jika keadaan ini terjadi terus menerus, maka lama kelamaan ginjal dapat berhenti bekerja.
Dengan demikian, maka sangatlah benar apa yang Allah tekankan dalam Al Qur'an surat Al A'raaf ayat 31. Melalui kitab suci yang diturunkan pada lebih dari 1400 tahun yang lalu, Allah telah memperingatkan manusia untuk tidak makan dan minum secara berlebih-lebihan. Rasulullah SAW yang merupakan utusan Allah, hidup dizaman dimana belum ada teknologi canggih telah menyampaikan firman Allah tersebut, sekaligus memberikan solusi untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari diabetes dan penyakit berat lainnya. Sebagaimana yang beliau sampaikan dalam salah satu hadist,
"Hendaklah kalian menggunakan minyak zaitun sebagai lauk dan buatlah ia sebagai minyak oles, karena ia (minyak zaitun) berasal dari pohon yang diberkahi" (HR. Abu Daud)
Minyak zaitun merupakan sebuah minyak yang kaya akan asam oleat, asam palmeat, flavanoid dan juga anti oksidan seperti vitamin E, karotenoid dan juga oleuropein. Oleuropein inilah yang akan membantu untuk meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan juga menurunkan kadar kolesterol buruk (LDL). Extra Virgin Olive Oil (Minyak Zaitun Perasan Pertama), yang merupakan jenis zaitun terbaik, mengandung lebih banyak asam oleat dan berbagai nutrien lainnya dibandingkan dengan jenis minyak zaitun yang lainnya. Extra Virgin Olive Oil juga mengandung lebih banyak polifenol yang dapat membantu untuk menjaga kadar gula dalam darah.
Minyak Zaitun membantu untuk menstabilkan kadar glukosa di dalam darah dengan cara memperlambat proses pencernaan di dalam perut, membantu supaya glukosa terdistribusi dengan lebih merata di dalam darah. Berbagai uji klinis telah menyimpulkan bahwa minyak zaitun dapat membantu menurunkan kadar gula darah sampai ke tahap dimana penderita tidak memerlukan suntikan insulin kembali. Dengan demikian, minyak zaitun merupakan salah satu makanan suplemen/obat herbal yang dapat dipakai untuk penyembuhan diabetes. Selain itu, asam lemak tak jenuh tunggal yang terkandung dalam minyak zaitun dapat membantu menurunkan kolesterol.[1]
Sebagaimana yang telah disampaikan dalam talkshow yang diselenggarakan PT. Sun Life Financial Indonesia (Sun Life), pada bulan April 2016 di Jakarta dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Sedunia 2016. Menurut data Sumple Registration Survei 2014, diabetes telah menjadi penyakit pembunuh nomor 3 di dunia. Tentunya penderita diabetes akan semakin bertambah jika tidak segera dilakukan pencegahan dan pengobatan. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan diabetes adalah dengan membangun kesadaran masyarakat akan penyebab dan bahaya penyakit diabetes. Dalam acara yang sama dr. Lyli S. Sulistyowati, MM, Direktur Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menuturkan " Meski diabetes merupakan penyakit tidak menular, penyakit ini belum bisa disembuhkan. Tindakan pencegahan berupa membangun kesadaran melalui penyebaran informasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya diabetes di Indonesia, Kementrian Kesehatan RI mengambut baik komitmen Sun Life dalam mencegah diabetes"[2]
Talkshow bertema "Upaya Pencegahan/ Deteksi Dini Faktor Resiko dan Pengobatan diabetes" yang diselenggarakan oleh PT. Sun Life Financial dengan bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan ini, menunjukkan betapa pentingnya mengambil tindakan untuk segera mencegah, mengobati dan melawan diabetes.
Diabetes dapat dicegah dengan memperbaiki pola hidup seperti mengatur pola makan dengan mengkonsumsi minyak zaitun setiap hari sebagaimana yang disarankan Rasulullah SAW dan menghindari makan dan minum berlebihan (terutama yang mengandung glukosa), memperbanyak kegiatan fisik serta ikut berpartisipasi dalam upaya "Cegah, Obati, dan Lawan Diabetes"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar